Arti nama Bjorka, Hacker yang Menyerang Indonesia

DuniaTekno.eu.org - Hacker dengan nama online Bjorka masih terus beraksi di Indonesia membobol data- data berarti. Sesungguhnya, apa makna nama Bjorka?

Sepanjang ini, belum dikenal siapa Bjorka serta terdapat di mana, apakah di dalam ataupun luar negara. Di akun Twitter, dia menuliskan posisi di Warsawa yang merupakan ibu kota Polandia. Tetapi pasti tidak bisa ditentukan apakah ia betul- betul terletak di situ.

Bjorka mungkin berasal dari Bjork, ialah nama orang yang lumayan universal di Swedia. Bjork di situ merupakan nama keluarga ataupun nama balik, yang maksudnya merupakan birch.

Birch ialah tumbuhan kayu keras dengan dedaunan kecil, yang habitatnya di zona hawa lagi ataupun sub artktik. Tumbuhan tipe ornas birch sendiri merupakan tumbuhan nasional di Swedia.

Tidak hanya di Swedia, Bjork pula nama yang lumayan universal di Islandia, spesialnya buat wanita. Salah satu wujud sangat terkenal dengan nama ini merupakan Bjork, penyanyi legendaris asal Islandia.

Bjorka mulai beraksi dekat sebulan terakhir serta terus menjadi diketahui sehabis di forum breached. to, Bjorka memposting serta mengklaim memiliki 1, 3 miliyar informasi terpaut pendaftaran SIM card prabayar dari penduduk Indonesia.

Bjorka pula menguak motifnya melanda Indonesia, yang nyatanya bertabiat personal. Ia mengaku orang dekatnya sempat jadi korban kebijakan Orde Baru pasca 1965 serta meninggal tahun 2021. Bjorka bilang wujud itu merupakan kakek tua pintar yang mengurus ia semenjak lahir. Orang ini kata Bjorka telah kehabisan status WNI akibat kebijakan tahun 1965. Bjorka juga mendedikasikan aksi ini buat ia.

" Bjorka logikanya mungkin terletak di luar negara. Jika ia di dalam negara, hendak sangat berisiko untuk ia melaksanakan aksi ini," kata Alfons Tanujaya, ahli keamanan siber dari Vaksincom.

Menimpa curhatan Bjorka itu, Alfons menyebut jangan gampang yakin." Bagi aku itu cuma bumbu saja. Jangan gampang yakin seluruh yang diinformasikan hacker. Ia telah sangat berpengalaman serta mempersiapkan dirinya dengan sangat baik," papar Alfons.

Lebih dahulu, komentar senada dikemukakan Founder Drone Emprit serta Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi." Ini bukan hacker biasa yang curi informasi, tetapi terdapat kepentingan lain. Ceritanya dapat decoy, dapat pula betul. Tetapi soal korban Orde Baru, kita tidak dapat telan mentah- mentah," kata Ismail.

Bagikan Artikel ini